PENGENALAN
PESTISIDA DAN APLIKASINYA
(Laporan Praktikum Bioekologi Hama
Tumbuhan)
Oleh
Annove Kurnia Arofi
1314121018
LABORATORIUM
HAMA PENYAKIT TANAMAN
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2014
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perlunya penggunaan pestisida
dikarenakan pestisida ini merupakan racun yang mempunyai nilai ekonomis
terutama bagi petani. Pestisida memiliki kemampuan membasmi organisme selektif
(target organisme), dengan adanya pestisida ini petani sangat terantu dalam
mencegah serangan hama dan penyakit yang mengganggu hasil panen produk petani
baik pada pra tanam, tanam, pemeliharaan, panen, sampai pasca panen keberadaan
pestisida ini memiliki andil besar untuk mempertahankan produk pertanian.
Tetapi pada praktiknya pemakaian pestisida dapat menimbulkan bahaya pada organisme non target. Dampak negatif terhadap organisme non target meliputi dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran dan menimbulkan keracunan bahkan dapat menimbulkan kematian bagi manusia. Oleh karena itu dilakuan praktikum yang akan membahas mengenai pestisida.
1.2
Tujuan Percobaan
Adapun
tujuan percobaan kali ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
macam-macam pestisida
2. Mengetahui
aplikasi pada pestisida
3. Memahami
kandungan dan fungsi bahan aktif pestisida.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Pestisida
tersusun dan unsur kimia yang jumlahnya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang
sering digunakan sebagai unsur pestisida adalah 21 unsur. Unsur atau atom yang
lebih sering dipakai adalah carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor,
chlorine dan sulfur. Sedangkan yang berasal dari logam atau semi logam adalah
ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic.
1. Sifat
pestisida Setiap pestisida mempunyai sifat yang berbeda. Sifat pestisida yang
sering ditemukan adalah daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangun,
formulasi, berat molekul dan titik didih.
2. Tata
Nama Pestisida Pengetahuan pestisida juga meliputi struktur dan cara pemberian
nama atau dikenal dengan tata nama.
3. Cara
Kerja Pestisida
· Pestisida
kontak, berarti mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
· Pestisida
fumigan, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap.
· Pestisida
sistemik, berarti dapat ditranslokasikan ke berbagai bagian tanaman melalui
jaringan. Hama akan mati kalau mengisap cairan tanaman.
· Pestisida
lambung, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida
(Triharsono.2004).
Pestisida sebelum digunakan harus diformulasi
terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk murni biasanya diproduksi oleh pabrik
bahan dasar, kemudian dapat diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator
lain. Oleh formulator baru diberi nama (Soeharto, 2007).
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad
renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud
hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu,
penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus,
kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput,
tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan (Biotis, 2014).
III.
METODOLOGI
PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Adapun
dalam praktikum in alat yang digunakan adalah alat tulis dan kamera. Sedangkan
bahan yang digunakan yaitu dense 520 sc, sevin, ridomil 35 sd, pestisida
nabati, proclaim 5 sg, curaterr 3 gr, decis 2,5 ec, dan bactospeine wp.
2.2 Prosedur Kerja
Adapun
prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah mendengar penjelasan
dan mencatat merek dagang, bahan aktif,
hama sasaran dan dosis setiap aplikasi pada masing-masing pestisida dan
mengambil gambar pestisida tersebut.
IV.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
![]() |
Merek
Dagang : Dense 520 SG
Bahan
Aktif : Metil Tiofanat 520ngr/L
Hama
Sasaran : Penyakit blas daun dan leher
Pyricularia oryzae
|
2
|
![]() |
Merek
Dagang : Ridomil 35 SD
Bahan
Aktif : Metalaksil 35%
Hama
Sasaran : Penyakit bulai jagung : Sclerospora maydis
|
3
|
![]() |
Merek
Dagang : Sevin 85 S
Bahan
Aktif : Karboksil 85%
Hama
Sasaran : Jagung: ulat grayak, dll.
Kacang Tanah: perusak daun, dll. Kapas: Earias
sp., dll. Kedelai: ulat grayak, dll. Kelapa: Oryctes sp., dll. Kelapa Sawit: Setora nitens, dll. Kopi: Coccus
viridis, dll. Lada: Dasynuspiperis,
dll. Tebu: Phragmatocia castaneae,
dll. Teh: Caloptilia theivora, dll.
Tembakau: Spodoptera litura, dll
|
4
|
![]() |
Merek
Dagang: Pestisida Nabati
Bahan
Aktif : Ekstrak tumbuhan sirsak,
jeringau, dan gadung racun.
Hama
Sasaran : Wereng coklat, thrips, ulat
grayak, ulat jengkal, ulat daun, dan belalang.
|
5
|
![]() |
Merek
Dagang: Proclaim 5 SG
Bahan
Aktif : Emamectin benzoate 5%
Hama
Sasaran : Hama pada bawang merah,
cabai, tomat, kubis, dan kedelai.
|
6
|
![]() |
Merek
Dagang : Curaterr
Bahan
Aktif : Karbofuran 3%
Hama
Sasaran : Kapas: Empoasca sp. , Kedelai: Agromyza sp. Kelapa: Oryctes sp. . Kentang: Medoidogyne sp. . Kopi: Pratylenchus coffeae. Padi: Hydrellia
sp., dll. Tebu: Lepidiota stigma
|
7
|
![]() |
Merek
Dagang : Decis 2,5 EC
Bahan
Aktif : Deltametrin 25 gr/L
Hama
Sasaran : Bawang Merah: Spodopteraexigua, dll. Cabai: thrips sp. , dll. Jangung: Atherigona sp. , dll. Kacang Hijau: Agromyza phaseoli. Kakao: Helopeltis antonii.
|
8
|
![]() |
Merek
Dagang : Bactospein WP
Bahan
Aktif : Bacillus thuringiensis,
Berliner serotype H.14 16.000 IU/Mg
Hama
Sasaran : Kelapa Sawit: ulat api.
Kubis: perusak daun
|
9
|
![]() |
Nama
alat : Lever operated knapsack sprayer
Sprayer
gendong yang harus dipompa terus-menerus (Level operated knapsack sprayer),
banyak digunakan di bidang pertanian Indonesia.
|
10
|
![]() |
Nama
alat : Fogging machine
mesin
pengasapan dengan sistem thermal (pemanasan) yang dirancang khusus
sebagai salah satu alat untuk treatment pengendalian hama serangga
terbang seperti nyamuk culex/DBD, kecoa, lalat, kutu, dll.
|
11
|
![]() |
Nama alat : Compression Sprayer
alat
yang biasa digunakan untuk aplikasi penyemprotan pestisida dengan solvent
(pelarut) air, baik untuk pengendalian hama lingkungan masyarakat maupun
aplikasi pertanian.
|
12
|
![]() |
Nama
alat : Pre Pressurized Knapsack Sprayer
Sprayer
ini juga termasuk dalam sprayer gendong yang memiliki 2 lubang pada
penyemprotnya yang banyak digunakan di bidang pertanian .
|
4.2 Pembahasan
Bahan
aktif biji sirsak Bagian tumbuhan yang digunakan adalah biji dan daun, yang
mengandung zat annonain, bermanfaat sebagai insektisida menyebabkan kematian
sel, sebagai penolak serangga dan penolak tidak mau makan.
Bahan
aktif deltametrin bahan aktif deltametrin 25 g/l bekerja
sebagai racun kontak maupun racun lambung yang cepat mematikan serangga hama
dengan merusak sistem syaraf.
Bahan
aktif Emamectin benzoate 5% adalah insektisida racun kontak dan lambung
berwarna kuning kecoklatan berbentuk pekatan suspensi untuk mengendalikan hama
pada tanaman cabai, bawang merah, kelapa sawit, kubis, tembakau dan tomat.
Gambaran
sederhana cara kerja karbofuran adalah jika diaplikasikan ke dalam tanah dengan
segera karbofuran akan terserap oleh tanaman. Karbofuran akan masuk ke dalam
seluruh jaringan tanaman tidak terkecuali daun dan buahnya. Ketika ada serangga
yang memakan salah satu bagian tanaman tesebut serangga tersebut akan keracunan
karbofuran dan akhirnya akan mati. Insektisida berbahan aktif karbofuran
merupakan insektisida legendaris yang masih sering digunakan sampai sekarang
karena memang efikasinya yang masih lumayan.
Metalaksil
35% , Fungisida sistemik , berbentuk
tepung berwarna merah muda digunakan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit
bulai sclerospora maydis pada tanaman jagung dengan cara perlakuan benih
Metil
Tiofanat 520ngr/L , fungisida dengan spektrum yang luas, tidak terakumulasi
dalam tanaman dan mudah terurai di alam, sehingga dapat digunakan beberapa kali
tanpa meninggalkan residu pada tanaman. Sangat baik digunakan pada tanaman
padi, bawang merah, cabai, tomat dan tembakau.
Bacillus
thuringiensis, Bahan aktif racun lambung terutama pada larva golongan
Lepidotera dan tidak berpengaruh terhadap telur dan stadium dewasa ( imago) .
Golongan insectisida tetapi tidak berpengaruh terhadap kesuburan tanah.
Mengendalikan hama ulat atau larva perusak daun pada sawit secara sistemik,
tidak berbau dan aman untuk lingkungan.
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan dalam praktikum ini
adalah :
1. Pestisida
yang dipakai adalah dense 520 sc, sevin, ridomil 35 sd, pestisida nabati,
proclaim 5 sg, curaterr 3 gr, decis 2,5 ec, dan bactospeine wp.
2. Pestisida
merupakan cara terakhir yang dipakai dalam pertanian.
3. Setiap
pestisida mempunyai hama sasaran contohnya dense 520 sc pada Penyakit blas daun
dan leher Pyricularia oryzae
4. Salah
satu cara kerja bahan aktif , contohnya bahan aktif deltametrin bahan aktif deltametrin 25 g/l bekerja sebagai racun kontak maupun
racun lambung yang cepat mematikan serangga hama dengan merusak sistem syaraf.
DAFTAR
PUSTAKA
Biotis. 2014. Apa itu pestisida? Dan cara
penggunaannya bagi petani. http://www.biotis.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=82:apa-itu-pastisida&catid=14:berita
Suharto, 2007. Pengenalan Dan Pengendalian Hama Tanaman Pangan.Cv Andi
Offset.Yogyakarta.
Triharsono, 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman.Gadjah
Mada Universitas Press.Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar