Kamis, 04 Desember 2014

pengenalan pestisida dan aplikasinya




PENGENALAN PESTISIDA DAN APLIKASINYA
(Laporan Praktikum Bioekologi Hama Tumbuhan)






Oleh

Annove Kurnia Arofi
1314121018
    


Description: C:\Users\User\Documents\UNILA\unila logo.jpg
                                                    












LABORATORIUM HAMA PENYAKIT TANAMAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

I.                PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Perlunya penggunaan pestisida dikarenakan pestisida ini merupakan racun yang mempunyai nilai ekonomis terutama bagi petani. Pestisida memiliki kemampuan membasmi organisme selektif (target organisme), dengan adanya pestisida ini petani sangat terantu dalam mencegah serangan hama dan penyakit yang mengganggu hasil panen produk petani baik pada pra tanam, tanam, pemeliharaan, panen, sampai pasca panen keberadaan pestisida ini memiliki andil besar untuk mempertahankan produk pertanian.

Tetapi pada praktiknya pemakaian pestisida dapat menimbulkan bahaya pada organisme non target. Dampak negatif terhadap organisme non target meliputi dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran dan menimbulkan keracunan bahkan dapat menimbulkan kematian bagi manusia. Oleh karena itu dilakuan praktikum  yang akan membahas mengenai pestisida.


1.2    Tujuan Percobaan

Adapun tujuan percobaan kali ini adalah sebagai berikut:
1.     Mengetahui macam-macam pestisida
2.     Mengetahui aplikasi pada pestisida
3.     Memahami kandungan dan fungsi bahan aktif pestisida.







II.              TINJAUAN PUSTAKA


Pestisida tersusun dan unsur kimia yang jumlahnya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sebagai unsur pestisida adalah 21 unsur. Unsur atau atom yang lebih sering dipakai adalah carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang berasal dari logam atau semi logam adalah ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic.
1.     Sifat pestisida Setiap pestisida mempunyai sifat yang berbeda. Sifat pestisida yang sering ditemukan adalah daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangun, formulasi, berat molekul dan titik didih.
2.     Tata Nama Pestisida Pengetahuan pestisida juga meliputi struktur dan cara pemberian nama atau dikenal dengan tata nama.
3.     Cara Kerja Pestisida
·       Pestisida kontak, berarti mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
·       Pestisida fumigan, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap.
·       Pestisida sistemik, berarti dapat ditranslokasikan ke berbagai bagian tanaman melalui jaringan. Hama akan mati kalau mengisap cairan tanaman.
·       Pestisida lambung, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida (Triharsono.2004).

Pestisida sebelum digunakan harus diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk murni biasanya diproduksi oleh pabrik bahan dasar, kemudian dapat diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama (Soeharto, 2007).

Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan (Biotis, 2014).







III.            METODOLOGI PERCOBAAN


2.1 Alat dan Bahan           

Adapun dalam praktikum in alat yang digunakan adalah alat tulis dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu dense 520 sc, sevin, ridomil 35 sd, pestisida nabati, proclaim 5 sg, curaterr 3 gr, decis 2,5 ec, dan bactospeine wp.


2.2 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah mendengar penjelasan dan mencatat  merek dagang, bahan aktif, hama sasaran dan dosis setiap aplikasi pada masing-masing pestisida dan mengambil gambar pestisida tersebut.












IV.            HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1  Hasil Pengamatan
No
Gambar
Keterangan
1
Description: 10734072_767710299930739_43672223878164837_n.jpg
Merek Dagang : Dense 520 SG
Bahan Aktif     : Metil Tiofanat 520ngr/L
Hama Sasaran  : Penyakit blas daun dan leher Pyricularia oryzae

2
Description: 10391400_767710419930727_6467135644629670357_n.jpg
Merek Dagang : Ridomil 35 SD
Bahan Aktif     : Metalaksil 35%
Hama Sasaran  : Penyakit bulai jagung : Sclerospora maydis

3
Description: 10689651_767710013264101_6329143174489575016_n.jpg
Merek Dagang : Sevin 85 S
Bahan Aktif     : Karboksil 85%
Hama Sasaran  : Jagung: ulat grayak, dll. Kacang Tanah: perusak daun, dll. Kapas: Earias sp., dll. Kedelai: ulat grayak, dll. Kelapa: Oryctes sp., dll. Kelapa Sawit: Setora nitens, dll. Kopi: Coccus viridis, dll. Lada: Dasynuspiperis, dll. Tebu: Phragmatocia castaneae, dll. Teh: Caloptilia theivora, dll. Tembakau: Spodoptera litura, dll

4

Description: 15429_767707813264321_4690291545935490301_n.jpg

Merek Dagang: Pestisida Nabati
Bahan Aktif    : Ekstrak tumbuhan sirsak, jeringau, dan gadung racun.
Hama Sasaran  : Wereng coklat, thrips, ulat grayak, ulat jengkal, ulat daun, dan belalang.

5
Description: 1902075_767708069930962_2002717455161267100_n.jpg
Merek Dagang: Proclaim 5 SG
Bahan Aktif     : Emamectin benzoate 5%
Hama Sasaran  : Hama pada bawang merah, cabai, tomat, kubis, dan kedelai.

6
Description: 1978870_767707986597637_618686561793478307_n.jpg
Merek Dagang : Curaterr
Bahan Aktif     : Karbofuran 3%
Hama Sasaran  : Kapas: Empoasca sp. ,  Kedelai: Agromyza sp. Kelapa: Oryctes sp. . Kentang: Medoidogyne sp. . Kopi: Pratylenchus coffeae.  Padi: Hydrellia sp., dll. Tebu: Lepidiota stigma

7
Description: 1507923_767709726597463_5783402971781296116_n.jpg
Merek Dagang : Decis 2,5 EC
Bahan Aktif     : Deltametrin 25 gr/L
Hama Sasaran  : Bawang Merah: Spodopteraexigua, dll. Cabai: thrips sp. , dll. Jangung: Atherigona sp. , dll. Kacang Hijau: Agromyza phaseoli. Kakao: Helopeltis antonii.
8
Description: 10734215_767710236597412_4562985466083715394_n.jpg
Merek Dagang : Bactospein WP
Bahan Aktif     : Bacillus thuringiensis, Berliner serotype H.14 16.000 IU/Mg
Hama Sasaran  : Kelapa Sawit: ulat api. Kubis: perusak daun
9
Description: 1511899_768617106506725_2131696572045810948_n.jpg
Nama alat : Lever operated knapsack sprayer
Sprayer gendong yang harus dipompa terus-menerus (Level operated knapsack sprayer), banyak digunakan di bidang pertanian Indonesia.
10
Description: 1601225_768616996506736_8727939263466998657_n.jpg
Nama alat : Fogging machine
mesin pengasapan dengan sistem thermal (pemanasan) yang dirancang khusus sebagai salah satu alat untuk treatment pengendalian hama serangga terbang seperti nyamuk culex/DBD, kecoa, lalat, kutu, dll.
11
Description: 1899994_768616803173422_4279057185041034704_n.jpg
 Nama alat : Compression Sprayer
alat yang biasa digunakan untuk aplikasi penyemprotan pestisida dengan solvent (pelarut) air, baik untuk pengendalian hama lingkungan masyarakat maupun aplikasi pertanian.
12
Description: 10600593_768616903173412_2740586120567663894_n.jpg
Nama alat : Pre Pressurized Knapsack Sprayer
Sprayer ini juga termasuk dalam sprayer gendong yang memiliki 2 lubang pada penyemprotnya yang banyak digunakan di bidang pertanian .


4.2 Pembahasan

Bahan aktif biji sirsak Bagian tumbuhan yang digunakan adalah biji dan daun, yang mengandung zat annonain, bermanfaat sebagai insektisida menyebabkan kematian sel, sebagai penolak serangga dan penolak tidak mau makan.

Bahan aktif deltametrin bahan aktif deltametrin 25 g/l bekerja sebagai racun kontak maupun racun lambung yang cepat mematikan serangga hama dengan merusak sistem syaraf.

Bahan aktif Emamectin benzoate 5% adalah insektisida racun kontak dan lambung berwarna kuning kecoklatan berbentuk pekatan suspensi untuk mengendalikan hama pada tanaman cabai, bawang merah, kelapa sawit, kubis, tembakau dan tomat.
Gambaran sederhana cara kerja karbofuran adalah jika diaplikasikan ke dalam tanah dengan segera karbofuran akan terserap oleh tanaman. Karbofuran akan masuk ke dalam seluruh jaringan tanaman tidak terkecuali daun dan buahnya. Ketika ada serangga yang memakan salah satu bagian tanaman tesebut serangga tersebut akan keracunan karbofuran dan akhirnya akan mati. Insektisida berbahan aktif karbofuran merupakan insektisida legendaris yang masih sering digunakan sampai sekarang karena memang efikasinya yang masih lumayan.

Metalaksil 35% , Fungisida sistemik , berbentuk tepung berwarna merah muda digunakan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit bulai sclerospora maydis pada tanaman jagung dengan cara perlakuan benih

Metil Tiofanat 520ngr/L , fungisida dengan spektrum yang luas, tidak terakumulasi dalam tanaman dan mudah terurai di alam, sehingga dapat digunakan beberapa kali tanpa meninggalkan residu pada tanaman. Sangat baik digunakan pada tanaman padi, bawang merah, cabai, tomat dan tembakau.

Bacillus thuringiensis, Bahan aktif racun lambung terutama pada larva golongan Lepidotera dan tidak berpengaruh terhadap telur dan stadium dewasa ( imago) . Golongan insectisida tetapi tidak berpengaruh terhadap kesuburan tanah. Mengendalikan hama ulat atau larva perusak daun pada sawit secara sistemik, tidak berbau dan aman untuk lingkungan.



V.              KESIMPULAN


Adapun kesimpulan yang didapatkan dalam praktikum ini adalah :
1.     Pestisida yang dipakai adalah dense 520 sc, sevin, ridomil 35 sd, pestisida nabati, proclaim 5 sg, curaterr 3 gr, decis 2,5 ec, dan bactospeine wp.
2.     Pestisida merupakan cara terakhir yang dipakai dalam pertanian.
3.     Setiap pestisida mempunyai hama sasaran contohnya dense 520 sc pada Penyakit blas daun dan leher Pyricularia oryzae
4.     Salah satu cara kerja bahan aktif , contohnya bahan aktif deltametrin bahan aktif deltametrin 25 g/l bekerja sebagai racun kontak maupun racun lambung yang cepat mematikan serangga hama dengan merusak sistem syaraf.

















DAFTAR PUSTAKA



Biotis.  2014. Apa itu pestisida? Dan cara penggunaannya bagi petani. http://www.biotis.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=82:apa-itu-pastisida&catid=14:berita

Suharto, 2007. Pengenalan Dan Pengendalian Hama Tanaman Pangan.Cv Andi Offset.Yogyakarta.

Triharsono, 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman.Gadjah Mada Universitas Press.Yogyakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar