Minggu, 19 Oktober 2014

pengamatan karat daun kopi

PENGAMATAN KARAT DAUN KOPI
 (Laporan Praktikum Bioekologi Penyakit Tumbuhan)




Oleh
Annove Kurnia Arofi
1314121018
Description: LOGO.jpg
    
                                                    





JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014

I.  PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Timbulnya gejala penyakit disebabkan karena adanya interaksi antara tanaman inang dan patogen. Penamaan gejala penyakit dapat didasarkan kepada tanda penyakit, perubahan bentuk, tanaman, pertumbuhan tanaman dan sebagainya.
Sebagai akibat terganggunya pertumbuhan tanaman oleh penyakit, maka akan terjadi perubahan pada tanaman dalam: Bentuk, ukuran, warna, tekstur dan lain-lain.
Tanaman kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang cukup menjanjikan bagi Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi di pasaran dunia. Tanaman kopi di Indonesia mempunyai lahan dengan luas pada peringkat tiga setelah komoditas karet dan kelapa sawit. Penyakit karat daun dikatakan berbahaya karena dapat menyebabkan kerontokan pada daun bahkan hingga seluruhnya sehingga tanaman mati. Oleh karena itu dalam percobaan ini kita akan mengamati gejala dan tanda penyakit pada daun kopi.  


1.2  Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.     Mengetahui patogen yang menyebabkan terjadinya karat daun kopi
2.     Mengetahui gejala-gejala penyakit karat daun kopi
3.     Mengetahui bentuk spora dari patogen yang menyebabkan terjadinya penyakit karat daun kopi .
4.     Mengetahui pengendalian dari penyakit karat daun kopi


II.  METODOLOGI PERCOBAAN

2.1  Alat dan Bahan
Adapun alat yang akan digunakan dalam praktikum kali ini adalah Mikroskop Majemuk, Pensil, Pena, Kertas .
Sedangkan adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Daun Kopi yang terinfeksi patogen (terserang karat) dan air.

2.2  Prosedur Percobaan
Adapun prosedur kerja yang dilakukan yaitu pemberian bekal materi tentang patogen yang menyerang daun kopi dengan nama penyakit yaitu karat daun kopi.
Menyiapkan daun kopi yang terserang penyakit karat, kemudian diambil tanda penyakit yang merupakan uridospora dari patogen dan diletakan pada kaca preparat, teteskan air lalu diamati di bawah mikroskop. Setelah itu, digambar dan diberi deskripsi untuk masing-masing tanaman.




III.  HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1  Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
No.
Gambar
Keterangan
1.
Daun Kopi

Description: C:\Users\user\Documents\Arif\Bioekologi Penyakit Tumbuhan\karat daun kopi.jpg




Bercak-bercak berwarna kuning muda pada sisi bawah daunnya, jika disentuh bagian kuning tersebut maka akan terasa spora dari patogen penyebab karat daun tersebut.kemudian berubah menjadi kuning tua. Bercak yang sudah tua berwarna coklat tua sampai hitam, dan kering .Di bagian ini terbentuk tepung berwarna jingga cerah (oranye) dan tepung dan ini adalah uredospora jamur Hemileia vastatrix.
2.
Spora Hasil Mikroskop


Description: D:\P_20141006_110109.jpg
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dibawah mikroskop didapatkan hasil seperti gambar disamping. Pada bagian pinggirnya berwarna orange atau jingga dan pada bagian dalamnya berwarna cokelat .Bentuk spora yang merupakan uridospora terdiri dari kumpulan bentuk Spora berbentuk bulatan – bulatan kecil yang mengumpul.



3.2  Pembahasan

Penyakit tanaman merupakan adanya penurunan dari keadaan normal dari tanaman yang menyela atau memodifikasi fungsi-fungsi vitalnya. Penyakit tanaman sebagian besar disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus.  Penyakit tanaman lebih sering diklasifikasikan oleh gejala mereka daripada oleh agen penyakit, karena penemuan agen mikroskopis seperti bakteri tanggal hanya dari 19 persen ( Jackson, 2009).

Penyakit dapat dikenal dengan mata telanjang dari gejalanya. Penyakit tumbuhan yang belum ada campur tangan manusia merupakan hasil interaksi antara patogen, inang dan lingkungan. Konsep ini disebut dengan segitiga penyakit atau plant disease triangle, sedangkan penyakit tanaman yang terjadi setelah campur tangan manusia adalah interaksi antara patogen, inang, lingkungan dan manusia. Konsep ini disebut segi empat penyakit atau plant disease square(Triharso, 1996).

Penyakit karat daun yang disebabkan oleh patogen Hemileia vastatrix. Penyakit ini merupakan penyakit utama pada tanaman kopi Arabika. Penyakit karat daun pada Kopi pertama kali di temukan di Brazil pada tahun 1970. Pada tahun 1882 Ward menemukan penyebaran penyakit ini di kawasan Srilangka, Asia selatan, Asia Tenggara, dan Afrika. Penyakit ini pernah menghancurkan semua tanaman kopi se-Asia Selatan pada rentang waktu tahun 1880 sampai 1890. Penyebab cepatnya penyebaran penyakit adalah karena sistem tanam yang masih monokultur. Karat kopi menghancurkan semua pohon kopi di Srilangka karena semua pohon-pohon seragam yang berasal dari kopi Arabica yang rentan (Agrios, 1995).

Pada tahun 1876 penyakit ini mulai dikenal di Indonesia khususnya daerah Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1885 perkembangan perkebunan kopi di Indonesia berhenti akibat penyakit ini. Antara tahun 1986 dan 1990 produksi kopi merosot menjadi 25% dari semula (Sukamto, 1998).

Gejala penyakit karat daun kopi (Hemileia vastatrix) jarang tampak pada buah dan batang sehingga hanya terbatas pada daun. Secara khas penyakit ini dikenal seperti luka berwarna kuning yang ditutupi bedak atau noda yang tampak pada permukaan bagian bawah daun. Pada luka yang masih muda tampak noda kuning pucat dengan sporulasi yang jelas. Noda dapat beubah-ubah ukuran dan dapat bersatu selama perkembangannya. Sporulasi terjadi mulai dari stomata dan luka ditandai oleh kulit luar yang pecah dan setelah pecah karat tidak tampak, luka tersebut tidak dikenal sebagai jerawat. Akibat kerusakan ini daun akan mengering dan gugur sehingga mengakibatkan tanaman menjadi gundul, Hal ini memperlemah tanaman sehingga terjadi pembentukan buah secara berlebihan yang disebut Overbearing kemudian tanaman kehabisan pati di dalam akar dan ranting-ranting, akibatnya akar dan ranting mati bahkan pohon dapat mati (Semangun, 1996).
Penyebaran uredospora dari pohon ke pohon dapat terjadi karena sentuhan dan bantuan percikan air yang menyebabkan uredospora sampai pada sisi bawah permukaan daun. Oleh karena itu habitat Hemileia vastratrix dapat berada di terrestrial (darat) dan akuatik (air). Infeksi cendawan terjadi lewat mulut-mulut daun (stomata) yang terdapat pada sisi permukaan bawah daun. Dalam proses infeksinya uredospora mula-mula membentuk buluh kecambah, kemudian membentuk apresorium di depan mulut stomata daun. Selanjutnya jamur mengadakan penetrasi kedalam jaringan jamur. Selain melaui bantuan air, beberapa agensia lain yang berpotensi membantu menyebarkan uredospora Hemileia vastratrix adalah angin, vektor spesies trips tertentu, burung dan manusia (Sukamto, 1998).
Pengendalian penyakit karat daun pada tanaman kopi terbagi menjadi empat cara yaitu pengendalian secara fisik, mekanis, kultur teknis, biologis dan kimia. Pengendalian penyakit tanaman kopi secara mekanis dengan memperkuat kebugaran tanaman melalui pemupukan berimbang, pemangkasan cabang negatif, dan pengaturan naungan untuk mengurangi kelembaban kebun dan memberikan sinar matahari yang cukup pada tanaman. Selain itu, menurut Balit Karet Sembawa (1996) pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan pengolahan tanah dan penebasan yang dapat mengurangi persaingan alang-alang dengan tanaman pokok. Hal ini hanya bersifat sementara dan harus sering diulangi minimum sebulan sekali.

Pengendalian secara kultur teknis melaui pengaturan naungan melalui pemangkasan yang dilaksanakan sesuai musim. Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan cara menanam jenis-jenis kopi Arabica tahan penyakit. Pengendalian secara kimia sebaiknya hanya dilakukan setelah serangan karat daun mencapai ambang toleransi 20% dari daun kopi yang terserang.

Pencegahan penyakit karat daun dapat dilakukan dengan tidak menanam kopi Arabika di bawah ketinggian 750 m dpl dan penggunaan varietas resisten. Varietas yang dianjurkan untuk kopi Arabika adalah Lini S (S 795 dan 1934), USDA (230762 dan 230731), dan BP 453A (CIFC 519-3).



















IV.  KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang telah didapatkan adalah sebagai berikut :
1.     Ciri-ciri dari karat daun kopi adalah bercak-bercak berwarna kuning muda pada sisi bawah daunnya, jika disentuh bagian kuning tersebut maka akan terasa spora dari patogen penyebab karat daun tersebut.kemudian berubah menjadi kuning tua. Bercak yang sudah tua berwarna coklat tua sampai hitam, dan kering .
2.     Patogen penyebab penyakit karat daun kopi adalah Hemileia vastatrix.
3.     Bentuk sporanya adalah bulat-bulat kecil yang saling berkumpul banyak dan berdekatan seperti membentuk suatu koloni berwarna kuning hingga jingga.
4.     Pengendalian penyakit karat daun pada tanaman kopi terbagi menjadi empat cara yaitu pengendalian secara fisik, mekanis, kultur teknis, biologis dan kimia.
5.     Penyakit ini merupakan penyakit utama pada tanaman kopi Arabika.
6.     Mahasiswa dapat mengetahui tentang karat daun kopi yang kopi itu sendiri merupakan komoditas utama di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Agrios N. George. 1995. Ilmu Penyakit Tanaman . Terjemahan dari Plant Pathology. Ir. Munzir Busnia. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.

Jackson RW (editor). 2009. Plant Pathogenic Bacteria: Genomics and
Molecular Biology. Caister Academic Press : Jakarta.

Semangun, H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.
Sukamto. S. 1998. Pengelolaan Penyakit Tanaman kopi, Kumpulan Materi Pelatihan Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman Kopi. PUSLIT KOKA.

Triharso. 1996. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar