PENGAMATAN KARAT DAUN KOPI
(Laporan Praktikum Bioekologi
Penyakit Tumbuhan)
Oleh
Annove
Kurnia Arofi
1314121018
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR
LAMPUNG
2014
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Timbulnya gejala penyakit disebabkan
karena adanya interaksi antara tanaman inang dan patogen. Penamaan gejala
penyakit dapat didasarkan kepada tanda penyakit, perubahan bentuk, tanaman,
pertumbuhan tanaman dan sebagainya.
Sebagai akibat terganggunya
pertumbuhan tanaman oleh penyakit, maka akan terjadi perubahan pada tanaman
dalam: Bentuk, ukuran, warna, tekstur dan lain-lain.
Tanaman kopi merupakan salah satu komoditas
ekspor yang cukup menjanjikan bagi Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis
yang relatif tinggi di pasaran dunia. Tanaman kopi di Indonesia mempunyai lahan
dengan luas pada peringkat tiga setelah komoditas karet dan kelapa sawit. Penyakit
karat daun dikatakan berbahaya karena dapat menyebabkan kerontokan pada daun
bahkan hingga seluruhnya sehingga tanaman mati. Oleh karena itu dalam percobaan
ini kita akan mengamati gejala dan tanda penyakit pada daun kopi.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari
praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui patogen yang menyebabkan
terjadinya karat daun kopi
2.
Mengetahui gejala-gejala penyakit karat
daun kopi
3.
Mengetahui bentuk spora dari patogen
yang menyebabkan terjadinya penyakit karat daun kopi .
4.
Mengetahui pengendalian dari penyakit karat
daun kopi
II. METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Adapun alat yang akan digunakan dalam praktikum kali
ini adalah Mikroskop Majemuk, Pensil, Pena, Kertas .
Sedangkan adapun bahan yang digunakan dalam
praktikum kali ini adalah Daun Kopi yang terinfeksi patogen (terserang karat)
dan air.
2.2 Prosedur Percobaan
Adapun
prosedur kerja yang dilakukan yaitu pemberian bekal materi tentang patogen yang
menyerang daun kopi dengan nama penyakit yaitu karat daun kopi.
Menyiapkan
daun kopi yang terserang penyakit karat, kemudian diambil tanda penyakit yang
merupakan uridospora dari patogen dan diletakan pada kaca preparat, teteskan air
lalu diamati di bawah mikroskop. Setelah itu, digambar dan diberi deskripsi
untuk masing-masing tanaman.
III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut :
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Daun
Kopi
![]() |
Bercak-bercak
berwarna kuning muda pada sisi bawah daunnya, jika disentuh bagian kuning
tersebut maka akan terasa spora dari patogen penyebab karat daun tersebut.kemudian
berubah menjadi kuning tua. Bercak yang sudah tua berwarna coklat tua sampai
hitam, dan kering .Di bagian ini terbentuk tepung berwarna jingga cerah
(oranye) dan tepung dan ini adalah uredospora jamur Hemileia vastatrix.
|
2.
|
Spora
Hasil Mikroskop
![]() |
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dibawah mikroskop didapatkan hasil seperti
gambar disamping. Pada bagian pinggirnya berwarna orange atau jingga dan pada
bagian dalamnya berwarna cokelat .Bentuk spora yang merupakan uridospora
terdiri dari kumpulan bentuk Spora berbentuk bulatan – bulatan kecil yang
mengumpul.
|
3.2 Pembahasan
Penyakit tanaman merupakan adanya
penurunan dari keadaan normal dari tanaman yang menyela atau memodifikasi
fungsi-fungsi vitalnya. Penyakit tanaman sebagian besar disebabkan oleh jamur,
bakteri, dan virus. Penyakit tanaman
lebih sering diklasifikasikan oleh gejala mereka daripada oleh agen penyakit,
karena penemuan agen mikroskopis seperti bakteri tanggal hanya dari 19 persen (
Jackson, 2009).
Penyakit dapat dikenal dengan mata
telanjang dari gejalanya. Penyakit tumbuhan yang belum ada campur tangan
manusia merupakan hasil interaksi antara patogen, inang dan lingkungan. Konsep
ini disebut dengan segitiga penyakit atau plant disease triangle, sedangkan
penyakit tanaman yang terjadi setelah campur tangan manusia adalah interaksi
antara patogen, inang, lingkungan dan manusia. Konsep ini disebut segi empat
penyakit atau plant disease square(Triharso, 1996).
Penyakit karat daun yang disebabkan oleh patogen Hemileia vastatrix.
Penyakit ini merupakan penyakit utama pada tanaman kopi Arabika. Penyakit karat
daun pada Kopi pertama kali di temukan di Brazil pada tahun 1970. Pada tahun
1882 Ward menemukan penyebaran penyakit ini di kawasan Srilangka, Asia selatan,
Asia Tenggara, dan Afrika. Penyakit ini pernah menghancurkan semua tanaman kopi
se-Asia Selatan pada rentang waktu tahun 1880 sampai 1890. Penyebab cepatnya
penyebaran penyakit adalah karena sistem tanam yang masih monokultur. Karat
kopi menghancurkan semua pohon kopi di Srilangka karena semua pohon-pohon
seragam yang berasal dari kopi Arabica yang rentan (Agrios, 1995).
Pada tahun 1876 penyakit ini mulai dikenal di Indonesia
khususnya daerah Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1885 perkembangan perkebunan kopi
di Indonesia berhenti akibat penyakit ini. Antara tahun 1986 dan 1990 produksi
kopi merosot menjadi 25% dari semula (Sukamto, 1998).
Gejala penyakit karat
daun kopi (Hemileia vastatrix) jarang tampak pada buah dan batang sehingga
hanya terbatas pada daun. Secara khas penyakit ini dikenal seperti luka
berwarna kuning yang ditutupi bedak atau noda yang tampak pada permukaan bagian
bawah daun. Pada luka yang masih muda tampak noda kuning pucat dengan sporulasi
yang jelas. Noda dapat beubah-ubah ukuran dan dapat bersatu selama
perkembangannya. Sporulasi terjadi mulai dari stomata dan luka ditandai oleh
kulit luar yang pecah dan setelah pecah karat tidak tampak, luka tersebut tidak
dikenal sebagai jerawat. Akibat kerusakan ini daun akan mengering dan gugur
sehingga mengakibatkan tanaman menjadi gundul, Hal ini memperlemah tanaman
sehingga terjadi pembentukan buah secara berlebihan yang disebut Overbearing
kemudian tanaman kehabisan pati di dalam akar dan ranting-ranting, akibatnya
akar dan ranting mati bahkan pohon dapat mati (Semangun, 1996).
Penyebaran
uredospora dari pohon ke pohon dapat terjadi karena sentuhan dan bantuan
percikan air yang menyebabkan uredospora sampai pada sisi bawah permukaan daun.
Oleh karena itu habitat Hemileia
vastratrix dapat berada di terrestrial (darat) dan akuatik (air). Infeksi
cendawan terjadi lewat mulut-mulut daun (stomata) yang terdapat pada sisi
permukaan bawah daun. Dalam proses infeksinya uredospora mula-mula membentuk
buluh kecambah, kemudian membentuk apresorium di depan mulut stomata daun.
Selanjutnya jamur mengadakan penetrasi kedalam jaringan jamur. Selain melaui
bantuan air, beberapa agensia lain yang berpotensi membantu menyebarkan
uredospora Hemileia vastratrix adalah
angin, vektor spesies trips tertentu, burung dan manusia (Sukamto, 1998).
Pengendalian penyakit karat daun pada tanaman kopi terbagi
menjadi empat cara yaitu pengendalian secara fisik, mekanis, kultur teknis,
biologis dan kimia. Pengendalian penyakit tanaman kopi secara mekanis dengan
memperkuat kebugaran tanaman melalui pemupukan berimbang, pemangkasan cabang
negatif, dan pengaturan naungan untuk mengurangi kelembaban kebun dan
memberikan sinar matahari yang cukup pada tanaman. Selain itu, menurut Balit
Karet Sembawa (1996) pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan
pengolahan tanah dan penebasan yang dapat mengurangi persaingan alang-alang
dengan tanaman pokok. Hal ini hanya bersifat sementara dan harus sering
diulangi minimum sebulan sekali.
Pengendalian secara kultur teknis melaui pengaturan naungan
melalui pemangkasan yang dilaksanakan sesuai musim. Pengendalian secara
biologis dapat dilakukan dengan cara menanam jenis-jenis kopi Arabica tahan
penyakit. Pengendalian secara kimia sebaiknya hanya dilakukan setelah serangan
karat daun mencapai ambang toleransi 20% dari daun kopi yang terserang.
Pencegahan penyakit karat daun dapat dilakukan dengan tidak
menanam kopi Arabika di bawah ketinggian 750 m dpl dan penggunaan varietas
resisten. Varietas yang dianjurkan untuk kopi Arabika adalah Lini S (S 795 dan
1934), USDA (230762 dan 230731), dan BP 453A (CIFC 519-3).
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang telah
didapatkan adalah sebagai berikut :
1.
Ciri-ciri dari karat daun kopi adalah bercak-bercak
berwarna kuning muda pada sisi bawah daunnya, jika disentuh bagian kuning
tersebut maka akan terasa spora dari patogen penyebab karat daun
tersebut.kemudian berubah menjadi kuning tua. Bercak yang sudah tua berwarna
coklat tua sampai hitam, dan kering .
2.
Patogen penyebab penyakit karat daun
kopi adalah Hemileia vastatrix.
3.
Bentuk sporanya adalah bulat-bulat kecil
yang saling berkumpul banyak dan berdekatan seperti membentuk suatu koloni
berwarna kuning hingga jingga.
4. Pengendalian penyakit karat daun
pada tanaman kopi terbagi menjadi empat cara yaitu pengendalian secara fisik,
mekanis, kultur teknis, biologis dan kimia.
5. Penyakit ini merupakan penyakit
utama pada tanaman kopi Arabika.
6. Mahasiswa dapat mengetahui tentang
karat daun kopi yang kopi itu sendiri merupakan komoditas utama di Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Agrios
N. George. 1995. Ilmu Penyakit Tanaman
. Terjemahan dari Plant Pathology. Ir. Munzir Busnia. Gajah Mada University
Press : Yogyakarta.
Jackson RW (editor). 2009. Plant Pathogenic Bacteria: Genomics and
Molecular Biology.
Caister Academic Press : Jakarta.
Semangun,
H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit
Tumbuhan. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.
Sukamto.
S. 1998. Pengelolaan Penyakit Tanaman
kopi, Kumpulan Materi Pelatihan Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman Kopi.
PUSLIT KOKA.
Triharso. 1996. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar